Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyebut pemberdayaan supply chain (rantai pasok), visibilitas, dan data analitik akan menjadi standar sektor logistik sekaligus tantangan pada Tahun Macan Air 2022. Ketua Umum ALI Mahendra Rianto mengatakan hal tersebut dibutuhkan mengingat transaksi e-commerce diperkirakan akan terus meningkat karena konsumen sudah mulai terbiasa dengan cara baru berbelanja dan berdagang, serta protokol jaga jarak yang ditentukan oleh normal baru di masa pandemi Covid-19. "Pemberdayaan supply chain, visibilitas, dan data analitik akan menjadi standar. Di dalam praktik supply chain pada masa depan akan membaurkan alat-alat digital dalam proses supply chain," katanya dalam laporan Outlook Supply Chain dan Logistik Indonesia 2022, Rabu (26/1/2022).
Menurutnya, saat ini sumber daya manusia yang memiliki talenta digital dan keahlian teknis pada proses supply chain menjadi kunci. Hal ini menjadi tantangan besar mengingat saat ini terdapat gap antara kebutuhan profesional di sektor supply chain dan talenta digital dengan pasokan sumber daya manusia yang tersedia.
Dengan demikian, sambung dia, Indonesia harus mempersempit kesenjangan tersebut dengan secara serius memprioritaskan pada pengembangan pendidikan dan pelatihan yang link & match dengan kebutuhan industri. "Bila hal ini tidak digarap dengan serius, Indonesia akan kekurangan talenta supply chain digital pada masa mendatang, dan tentu akan diisi oleh tenaga asing karena banyak pekerjaan supply chain yang dapat dilakukan dari jarak jauh," sebutnya.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220126/98/1493674/ini-tantangan-bisnis-logistik-di-tahun-macan-air-2022-versi-ali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar